PENGANTAR BISNIS
“Franchising”
Nama : Heni Afriliana Sari
Kelas : 1EB12
NPM : 23210233
Universitas Gunadarma
Fakultas Ekonomi
Jurusan Akutansi
Depok
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga dapat menyelesaikan makalah pengantar bisnis “FRANCHISING”.Pada zaman globalisasi merupakan keadaan yang tidak bisa dihindari yang sekarang ini sedang berlangsung. Siap tidak siap, globalisasi harus dihadapi baik individu sebagai insan manusia maupun perusahaan dalam perusahaan dalam berbisnis. Globalisasi juga ditandai dengan makin ketatnya persaingan bisnis. Untuk menambah wawasan dan bersiap bersaing bisnis era globalisasi. Kita bisa mencoba untuk membuka usaha atau bisnis seperti franchising atau bisnis makanan siap saji. Dengan catatan kita harus bisa lebih kreatif dalam bisnis seperti ini.
Saya sebagai penulis makalah ini tidak sempurna dan saya menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan. Harapan saya sebagai penulis, kiranya penulisan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembacanya, khususnya para mahasiswa yang mengambil mata kuliah pengantar bisnis.
Depok , November 2010
Penulis
Heni Afriliana Sari
v
Daftar Isi
Kata pengantar ………………………………………………… v
Daftar Isi ………………………………………………… vi
BAB 1 : Pendahuluan ………………………………………………… 1
A.Latar Belakang Masalah ………………………………………………… 1
B.Tujuan Masalah ………………………………………………… 1
BAB 2 : Pembahasan Masalah ………………………………………………… 2
A.Isi Masalah ………………………………………………… 2
BAB 3 : Penutup ………………………………………………… 7
A.kesimpulan .....……………………………………………… 7
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Franchise pertama kali dimulai di Amerika oleh Singer Sewing Machine Company, produsen mesin jahit Singer pada 1851. Kemudian dikenal menjadi waralaba atau franchising sebagai format bisnis (business format). Pola itu kemudian diikuti oleh perusahaan otomotif General Motor Industry yang melakukan penjualan kendaraan bermotor dengan menunjuk distributor franchise pada tahun 1898. Selanjutnya, diikuti pula oleh perusahaan-perusahaan soft drink di Amerika sebagai saluran distribusi di AS dan negara-negara lain. Sedangkan di Inggris waralaba dirintis oleh J Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg pada dekade 60an.
Pada era globalisasi seperti sekarang ini sulit mencari pekerjaan, usaha waralaba atau franchising merupakan cabang bisnis yang paling menguntungkan dan membawa manfaat yang besar termasuk membantu terbukanya lapangan pekerjaan bagi para karyawan. Misalnya rumah makan siap saji dan kios kecil. Khususnya di Indonesia, franchising berkembang pada tahun 1970-an. Sejak itulah banyak waralaba asing yang masuk ke Indonesia baik dalam perdangan barang maupun jasa.
B. Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah waralaba atau franchising adalah Menggambarkan perencanaan bisnis di masa depan dengan cara memahami usaha waralaba dengan baik. Memenuhi salah satu tugas pengantar bisnis. Manfaat yang dapat kita peroleh adalah menambah wawasan mengenai dunia usaha waralaba di indonesia. Serta mengerti apa itu waralaba ,Kerugian dan keuntungan waralaba, Mengetahui perkembangan waralaba di Indonesia.
1
BAB 2
PEMBAHASAN MASALAH
A. ISI MASALAH
Waralaba adalah pengaturan bisnis dengan sistem pemberian hak pemakaian nama dagang oleh franchisor kepada pihak independen atau franchisee untuk menjual produk atau jasa sesuai dengan kesepakatan. Dulunya, konsep waralaba muncul sejak 200 tahun Sebelum Masehi. Saat itu, seorang pengusaha Cina memperkenalkan konsep rangkaian toko untuk mendistribusikan produk makanan dengan merek tertentu. Era modern waralaba berkembang di Amerika Serikat pada 1863 yang dilakukan pengusaha mesin jahit Singer dan kemudian diikuti Coca Cola pada 1899.
Selain pengertian waralaba, perlu dijelaskan pula apa yang dimaksud dengan franchisor dan franchisee.
• Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya.
• Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba.
Di Indonesia, waralaba mulai berkembang pada 1950-an dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi atau menjadi agen tunggal pemilik merek.
2
Pada awal perkembangan bisnis waralaba di Indonesia, restoran cepat saji yang cukup terkenal antara lain Kentucky Fried Chicken,Pizza Hut,A&W dan lain-lain. Bukan hanya itu saja waralaba yang ada di Indonesia contohnya dalam bidang retail mini outlet seperti alfamart,indomaret dan lain-lain,sedangkan dalam pendidikan seperti LP3i,PRIMAGAMA,dan lain-lain.
Contoh gambar :
3
Contoh waralaba yang ada di Indonesia:
Pizza Hut adalah restoran berantai dan waralaba makanan internasional yang mengkhususkan dalam pizza. Perusahaan ini didirikan pada 1958 oleh dua mahasiswa, Dan Frank Carney di Wichita, Kansas. Dia dibeli oleh PepsiCo,Inc. pada 1977. Pizza Hut sekarang ini merupakan restoran pizza berantai terbesar di dunia, dengan hampir 12.000 restoran, kios pengantaran-ambil ke luar di lebih dari 86 negara.
Pizza Hut hadir di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1984 dan merupakan restoran pizza pertama di Indonesia. Saat ini, Pizza Hut sudah dapat ditemui mudah di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Ribuan pelanggan datang untuk menikmati pizza yang telah disediakan,dari kalangan remaja,orang tua,mahasiswa serta anak-anak dapat menikmatinya. Dengan menu yang harganya mahal hingga yang ekonomis. Enerjik dan berdedikasi merupakan dua sifat yang membangun kurang lebih 1200 orang staff yang tergabung dalam tim pelayanan Pizza Hut, karena memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap pelanggan adalah tujuan utama kami.
Seseorang yang tertarik dengan peluang bisnis waralaba biasanya wajib membeli lisensi atau izin penggunaan nama yang disebut initial fee atau franchise fee. Selain berhak menggunakan nama dagang, sebagai imbalan, pembeli mendapat pengetahuan sistem bisnis serta pelatihan karyawan yang sama dengan pihak yang mengeluarkan lisensi. Pembeli lisensi juga harus membayar royalti dari persentase penjualan.
Jenis waralaba dapat dibagi menjadi dua:
§ Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.
§ Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.
4
Kerugian usaha Franchise:
- Kewenangan outlet di tangan Franchisee (kalau terlalu banyak ide merepotkan Franchisor)
- Perlu perubahan paradigma (paradigm shift) atas materi yang dijual
- Untuk membentuk sistem yang baku, perlu adanya proses yang lebih birokratis
Keuntungan Sistem Franchise:
- Percepatan perluasan usaha, dengan modal relatif rendah
- Efisiensi dalam meraih target pasar melalui promosi bersama
- Terbentuknya kekuatan ekonomi dalam jaringan distribusi
- Menggantikan kebutuhan personel Franchisor dengan para operator milik Franchisee (slim organization)
- Pemilik outlet bermotivasi tinggi karena menyangkut pengembalian investasi dan keuntungan usaha
Penyebab kegagalan:
- Franchisor serakah memungut franchise fee
- Monitoring yang lemah
- Kesalahan merekrut franchisee
- Kelemahan pada divisi R&D
- Perjanjian yang tidak tegas dan jelas
- Sistem operasional yang terlalu rumit.
5
Secara umum, tipe-tipe waralaba (franchising) dibedakan menjadi empat kategori besar, yaitu :
a. Product franchising (trade-name franchising)
b. Manufacturing franchising (product – distribution franchising)
c. Business – format franchising (pure/comprehensive franchising)
d. Franchising pribadi
Beberapa Penyebab Kegagalan Frenchisor:
· Uji coba yang tidak memadai
· Penyeleksian Franchise secara sembrono
· Pembuatan struktur yang buruk
· Franchise kekurangan modal
· Franchisor menjalankan bisnisnya dengan buruk
6
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Franchise adalah suatu pola kemitraan usaha antara perusahaan yang memiliki merek dagang dikenal dan sistem manajemen, keuangan dan pemasaran yang telah mantap, disebut Franchisor, dengan perusahaan/individu yang memanfaatkan atau menggunakan merek dan sistem milik Franchisor, disebut Franchisee. Waralaba juga dapat memperbaiki perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan khususnya di Indonesia.
7