Selasa, 22 Maret 2011

Inflasi ( Kenaikan Harga )


Inflasi
A.    Pengertian Inflasi
Inflasi adalah proses naiknya harga-harga umum secara terus-menerus. Sedangkan kebalikan inflasi adalah deflasi, yaitu penurunan harga-harga secara terus-menerus, akibatnya daya beli masyarakat bertambah besar. Sehingga pada tahap awal barang-barang menjadi langka, akan tetapi pada tahap berikutnya jumlah barang akan semakin banyak karena semakin berkurangnya daya beli masyarakat. Sedangkan lawan dari inflasi adalah deflasi, yaitu manakala harga-harga secara umum turun dari periode sebelumnya. Akibat inflasi ini sacara umum adalah menurunnya daya beli masyarakat karena secara riel tingkat pendapatannya juga menurun.
B.     Jenis-jenis Inflasi

a.       Menurut sifatnya
Berdasarkan sifatnya inflasi dibagi menjadi 3 kategori utama yaitu:
·         Inflasi merayap/rendah (creeping inflation) yaitu inflasi yang besarnya kurang dari 10% pertahun.
·         Inflasi menengah (galloping inflation) besarnya antara 10 - 30% pertahun. Inflasi ini biasanya ditandai oleh naiknya harga-harga secara cepat dan relatif besar.
·         Inflasi berat (high inflation) yaitu inflasi yang besarnya antara 30 – 100% pertahun. Dalam kondisi ini harga-harga secara umum naik dan bahkan menurut istilah ibu-ibu tangga harga berubah.
·         Inflasi sangat tinggi (hyper inflation) yaitu inflasi yang ditandai oleh naiknya harga secara drastis hingga mencapai 100%.

b.      Berdasarkan Sebabnya
·         Demand Pull Inflation. Inflasi ini timbul karena adanya permintaan keseluruhan yang tinggi disatu pihak, dipihak lain kondisi produksi telah mencapai mencapai kesempatan kerja penuh, akibatnya adalah sesuai dengan hukum permintaan, bila permintaan banyak sementara pernawaran tetap maka harga akan naik.
·         Cost Push Inflation. Inflasi ini disebabkan turunnya produksi karena naiknya biaya produksi dapat terjadi karena tidak efisiennya perusahaan, nilai kurs mata uang negara bersangkutan jatuh/menurun, kenaikan harga bahan baku industri, adanya tuntutan kenaikan upah dari serikat buruh yang kuat dan sebagainya. Akibatnya, naiknya biaya produksi maka hal yang bisa dilakukan oleh produsen yaitu langsung menaikkan harga produknya dengan jumlah penawaran yang sama atau harga produknya naik karena penurunan jumlah produksi.


c.       Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya inflasi dibagu menjadi 2 (dua) yaitu pertama inflasi yang berasal dari dalam negeri yang timbul karena terjadinya defisit dalam pembiayaan dan belanja negara yang terlihat pada anggaran belanja negara. Untuk mengatasinya biasanya pemerintah mencetak uang baru. Kedua inflasi yang berasal dari luar negeri. Karena negara-negara yang menjadi mitra dagang suatu negara mengalami inflasi yang tinggi, dapatlah diketahui bahwa harga-harga barang dan juga ongkos produksi relatif mahal, sehingga bila terpaksa negara lain harus mengimpor barang tersebut maka harga jualanya didalam negeri tentu saja bertambah mahal.

C.    Dampak Inflasi
Secara khusus dapat diketahui beberapa damapak baik negatif maupun positif dari inflasi adalah sebagai berikut :
a.       Produsen cenderung memanfaatkan kesempatan kenaikan harga untuk memperbesar keuntungan dengan cara mempermainkan harga dipasaran sehingga harga akan terus menerus naik.
b.      Distribusi barang relatif tidak adil karena adanya penumpukan dan kosentrasi produk pada daerah yang masyarakatnya dekat dengan sumber produksi dan memiliki banyak uang.
c.       Bagi pengusaha barang-barang mewah yang mana barangnya lebih laku pada saat harganya semakin tinggi.
d.      Inflasi yang berkepanjangan dapat menumbuhkan industri kecil dalam negeri menjadi semakin diperacaya dan tangguh.



Minggu, 20 Maret 2011

Kebijakan Moneter

Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Kebijakan moneter berfungsi untuk :
a.       Mendapatkan dan mengambil manfaat dari struktur tingkat suku bunga yang paling sesuai.
b.      Meraih perimbangan yang tepat antara permintaan dan penawaran.
c.       Menyediakan fasilitas kredit yang tepat bagi perekonomian dan menghentikan perkembangan yang tidak semestinya, serta mengarahkan kredit kepada yang layak menerimanya misalnya UKM.
d.      Pendirian, pelaksanaan dan perluasan lembaga keuangan.
e.       Manajemen hutang.
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :
A.    Operasi Pasar Terbuka
Operasi pasar terbuka ini adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah. Jika ingin bertambah jumlah uang beredar yang berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat.
B.     Fasilitas Diskonto
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank central pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam uang ke bank central, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
C.    Rasio Cadangan Wajib
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankkan yang harus disimpan oleh pemerintahan. Untuk menambah jumlah uang maka pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan uang yang beredar maka pemerintah harus menaikkan rasio.
D.    Himbauan Moral
Himbauan moral adalah kebijakan moneter yang mengatur jumlah uang yang beredar dengan memberikan imbauan kepada pelaku ekonomi.
Kritik atas kebijakan moneter yang berasal dari keynesian yang menyatakan bahwa kebijakan moneter tidak berhasil mengatasi masalah ekonomi seperti inflasi dan pengangguran, telah diidentifikasi penyebab yaitu adanya tenggang waktu pelaksanaan dan terlalu lamanya keberhasilan kebijakan itu semenjak implementasinya. Adapun penyebab dari tenggang waktu adalah :
1.      Operasi pasar terbuka akan mempengaruhi cadangan bank umum. Kebijakan membeli surat berharga atau menjualnya dari kepada bank central membutuhkan waktu yang lama untuk menyumbangkan hasil yang diharapkan dari kebijakan itu.
2.      Penyusunan hingga persetujuan rencana investasi membutuhkan waktu yang lama dari semenjak suku bunga turun atau pada saat suku bunga naik.
3.      Multiplier kenaikan atau penurunan investasi membutuhkan waktu yang lama untuk menaikkan atau menurunkan tingkat pendapatan nasional.
  

Sabtu, 19 Maret 2011

Air Mata Bu Herlina

Air Mata Bu Herlina..

Guru yang baik hati itu sedang berjalan menuju kelas yang akan diajarnya hari itu. namanya Bu herlina, dia adalah wali dari kelas XII IPS 3 di SMU Tunggal Ibu. Anak-anak yang menjadi anak didiknya selalu menyukai setiap pelajaran yang diberikan oleh bu Herlina, karena selain orangnya baik dia sangat pandai menerangkan segala jenis pelajaran terhadap anak didiknya, terutama terhadap kelas XII IPS 3 sehingga anak-anak mudah dibuat mengerti dengan apa yang diajarkan olehnya.
Bahasa indonesa adalah pelajaran yang akan diberikannya hari itu di kelas XII IPS 3,dengan wajah yang ceria bu Herlina melangkahkan kakinya menuju kelas XII IPS 3 yang berada tidak jauh dari arah kantor para guru. Hanya terpisah jarak sekitar tiga ruangan. Semua buku yang akan digunakannya untuk mengajar sepertinya telah lengkap berada di tas jinjingnya. Bu Herlina sangat senang jika tiba saat untuk mengajar di kelas XII IPS 3, karena selain bu Herlina wali kelas mereka, kelas XII IPS 3 juga terkenal dengan kepandaiannya menyerap pelajaran, mereka juga sangat ramah terhadap para guru yang mengajar di kelas. Karena itulah kelas XII IPS 3 dijuluki sebagai kelasnya para Juara.

Saat itu seluruh anak sudah berada di kelas. Siswa di kelas itu berjumlah 30 orang. Anton adalah ketua kelas di kelas XII IPS 3. pintu kelas terlihat tertutup ketika bu Herlina Hendak Masuk. Dibukanya pintu. “Selamat pagi Anak-anak..” Bu Herlina menyapa ramah anak-anak.
Tidak ada suara yang menjawabnya. Hening. Masing-masing anak seperti tidak mengindahkan kedatangan bu Herlina, mereka sibuk dengan urusan masing-masing di kelas itu. Ada yang sibuk memainkan HPnya, ada yang membaca buku tanpa memperhatikan ke arah Bu Herlina, bahkan ada pula yang tidur di bagian belakang kelas. Sama sekali mereka tidak memperhatikan bu Herlina. Dengan terheran-heran bu Herlina masuk ke kelas itu. apakah dia tidak salah dengan apa yang sekarang dilihatnya. Sungguh ini adalah kelas XII IPS 3, namun apa yang mereka lakukan tidak mencerminkan mereka anak XII IPS 3
Rasa penasaran tidak dapat dibendungnya. Bu Herlina tidak langsung menegur anak-anak di kelas. Bu Herlina memanggil ketua kelas yang dianggapnya paling bertanggung jawab di kelas. Dipanggilnya Anton ke depan oleh bu Herlina.
“ Anton bisa kesini sebentar..!” Bu Herlina akan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi dengan anak-anak kelas XII IPS 3 yang biasanya semangat ketika akan diajar oleh Bu Herlina.
Apakah ada yang salah dengan dirinya hari ini, ataukah ada sesuatu yang lain yang sedang dirasakan oleh anak-anak. Pikiran-pikiran yang tidak jelas berseliweran di pikiran bu Herlina. Anton yang dipanggil oleh bu Herlina berdiri dari tempat duduknya. Kemudian berjalan ke depan, namun….dia tidak menghadap ke meja untuk memenuhi panggilan bu Herlina. Dia seperti tidak mendengar apa yang diperintahkan oleh bu Herlina, dia malah berucap..
“ Bu saya Izin ke belakang sebentar..”tanpa menunggu bu Herlina bicara Anton langsung melengos ke luar kelas.
Hampir saja bu Herlina hendak marah dengan apa yang dilakukan oleh Anton barusan, dia merasa masih bingung dengan sikap yang dilakukan oleh Anton. Ketua kelas XII IPS 3 itu adalah anak yang dia pikir paling menurut dan sangat baik tingkah lakunya, namun sekarang apa yang terjadi. Anak itu sangat tidak mengindahkan apa yang dia katakan. Akhirnya bu Herlina tidak mau berlarut-larut dalam kebingungannya. Dia hendak memulai saja pelajaran hari itu.
“ baik anak-anak hari ini akan kita mulai pelajaran mengenai rumus relatifitas, minggu kemarin ibu sudah menyuruh kalian untuk membaca mengenai hal ini. apa kalian sudah membacanya?” Bu Herlina ingin setiap pelajaran dimulai anak-anak sedikitnya mengetahui tentang apa yang akan diajarkan sehingga akan terjadi interaksi yang aktif anatra guru dan murid. Sebenarnya bu Herlina sudah yakin kalau anak-anak di kelas XII IPS 3 adalah anak-anak yang pasti senang membaca apa yang akan diajarkan, namun melihat gelagat mereka hari ini bu Herlina tidak yakin dengan itu. dan apa yang terjadi!!!

“ belum bu.... buat apa baca pelajaran, kan sekarang mau diajarkan sama ibu, mendingan dengerin ibu aja..” salah seorang anak mewakili teman-temannya menjawab pertanyaan bu Herlina. Mendengar jawaban itu sedikit sesak menyelusup ke dalam dada bu Herlina, sungguh jawaban yang diluar pikirannya. Tak kehilangan cara bu Herlina kembali bertanya kepada anak yang bernama Bowo tersebut.

“ Bowo kenapa kamu ngga baca buku di rumah, apa kamu sudah bisa?” Bu Herlina sebisa mungkin meredam amarahnya. Karena memang dia orang yang paling anti dengan yang namanya kemarahan. Menurutnya guru yang marah hanya akan membuat siswa tidak hormat dan tidak senang dengan gurunya.
“ yah saya kan seorang pelajar, sudah wajar dong saya belum bisa bu, ibu gimana sih..?!” Bowo menjawab seenaknya pertanyaan bu Herlina.

“ yang lainnya, apa kalian sudah baca buku kalian mengenai Relatifitas ..?” bu Herlina tidak bertanya lagi ke Bowo, dia takut rasa marahnya akan muncul. Dan dia tidak ingin itu.“ Belum bu… Buat apa baca buku..!!” serempak anak- anak sekelas menjawab pertanyaan bu Herlina.

Jawaban dari anak-anak sekelas ternyata sama dengan jawaban Bowo, bu Herlina berpikir terhadap dirinya sendiri. Apa yang salah dengan dirinya? Apakah dia tidak menjadi wali kelas yang baik? Apakah dia tidak pernah memperhatikan anak-anaknya? Kenapa sampai anak-anak XII IPS 3 yang dikenalnya penurut dan baik sekarang berubah menjadi seperti ini?kembali berbagai pikiran melintas di benaknya. “ baik anak-anak, tidak apa-apa kalau kalian belum membaca buku, ibu akan memulai pelajaran mengenai relatifitas. Rumus relatifitas adalah……”.

“ Bu udah ngga usah belajar .. kita kan belum baca mengenai itu..!!!” seorang anak memotong apa yang akan dikatakan oleh bu Herlina. Merasa dirinya tidak dihargai bu Herlina hendak marah. “ kamu yang ada dibelakang kesini…!!” Bu Herlina hendak memberikan pelajaran kepada siswa yang barusan memotong pembicaraanya. “ tidak mau bu, memangnya saya kenapa..???” Ingin rasanya bu Herlina menangis diperlakukan seperti itu oleh anak didiknya. Apalagi dia sebagai wali kelas XII IPS 3, sungguh sedih rasanya diperlakukan seperti itu oleh anak didiknya. “ baik ibu tidak memaksa kamu untuk kesini…, tapi tolong jawab pertanyaan ibu, apa sebenarnya yang terjadi dengan kalian. Apa yang telah ibu perbuat sampai kalian memperlakukan ibu seperti ini? tolong jawab!!” hampir saja air mata bu Herlina hendak tumpah, namun sebisa mungkin dia tidak menangis. Dia tidak ingin terlihat kalah di depan siswanya.

“ ibu gimana sih malah tanya sama kita, seharusnya ibu tahu dong kenapa kita sampai kaya begini..!!” Bowo menjawab mewakili lagi teman-temannya.
Mendengar jawaban yang diucapkan Bowo mata bu Herlina bertambah sembab karena menahan air mata yang akan tumpah. Bu Herlina berusaha sekeras mungkin menahan air matanya agar tidak tumpah. Dia mengutakan hatinya. ‘ pokoknya saya jangan sampai dibuat menangis oleh anak didik saya, apa salah saya sampai mereka seperti ini?’ pertanyaan itu kembali terulang lagi di dalam pikirannnya. Suasana kelas mulai riuh oleh anak-anak. Terdengar dari ucapannya mereka sedang membicarakan tentang diri bu Herlina. Bu Herlina masih terlarut dalam kebingungannya, dia tidak tahu harus melakukan apa, dia merasa tidak sanggup lagi kalau diperlakukan seperti itu. dia memutuskan untuk meninggalkan kelas itu. “ baik anak-anak sekalian, kalau kalian sudah tidak mau diajar sama ibu, ibu akan keluar dari kelas ini. kalian boleh mencari guru lain untuk pelajaran ini. ibu tidak tahu harus berbuat apa la..gi kalau ter..nyata kalian tidak suka dengan ibu. Tapi ibu mohon kepada kalian, to…long beritahu kepada ibu kenapa kalian seperr..ti i..ni?!” Air mata itu akhirnya tumpah tak tertahankan lagi. mata bu Herlina terlihat sembab, pipinya basah dengan air mata. Suaranya serak terputus-putus karena kesedihan yang mengisi jiwanya. Melihat bu Herlina menangis seperti itu serempak anak-anak berdiri. Mereka tidak langsung menjawab peranyaan bu Herlina. Bowo yang memang selalu mewakili teman-teman untuk menjawab pertanyaan bu Herlina maju ke depan kelas mendekati bu Herlina. Kemudian beberapa anak putri mengikuti Bowo dari belakang mengarah ke depan menuju bu Herlina. Melihat itu bu Herlina semakin heran, dalam benaknya ‘apa yang akan dilakukan oleh anak didiknya?’ Setelah cukup dekat dengan bu Herlina, Bowo angkat bicara. “ Bu sebenarnya kami melakukan ini semua, karena sekarang…ibu kan Ulang Tahun, jadi..“SELAMAT ULANG TAHUN BU….!!!!” Anak-anak serempak mengucapkan itu. kemudian Anton yang tadi keluar kelas datang dengan membawa kue tart yang diatasnya ada lilin. Dibelakangnya mengiringi juga beberapa guru dan bahkan kepala sekolah untuk mengucapkan selamat kepada bu Herlina. Air mata pedih yang tumpah kini telah berganti menjadi air mata kebahagiaan yang tidak terhingga. Ternyata anak-anak didiknya berlaku seperti itu bersandiwara untuk mengucapkan selamat kepada dirinya. Bu Herlina sangat terharu dengan apa yang dilakukan oleh mereka. satu persatu mereka menyalami bu Herlina mereka meminta maaf atas apa yang telah mereka lakukan barusan. Terlebih Bowo yang selalu menimpali pertanyaan bu Herlina dengan jawaban yang menyakitkan. “ Bu maafin saya ya Bu.. Sekali lagi Selamat ulang Tahun untuk ibuku yang baik hati…” Bowo mengucap itu disertai dengan deraian air mata haru dari Bu Herlina. Skenario yang dibuat oleh anak kelas XII IPS 3 berhasil. Sekarang ketegangan itu berubah menjadi suasana suka dan cita merayakan hari ulang tahun sang guru Teladan.


Selasa, 15 Maret 2011

pengangguran

Pengangguran
Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja, akan tetapi orang yang sedang mencari pekerjaan. Dalam penggolongan ini pengangguran dapat dibedakan kepada jenis pengangguran sebagai berikut :
A.    Pengangguran menurut jumlah jam kerja
Menurut jumlah jam kerja, pengangguran dikelompokkan sebagai berikut.
1.      Pengangguran terbuka
Pengangguran terbuka ini adalah pencari kerja yang sedang mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka terdiri dari mereka yang pernah bekerja dan mereka yang sma sekali tidak pernah bekerja.
2.      Setengah pengangguran
Setengah pengangguran adalah para pekerja yang bekerja di bawah jam kerja normal, terdiri dari :
a.       Pengangguran terpaksa
Adalah seorang yang bersedia bekerja untuk suatu pekerjaan tertentu dengan upah tertentu, tetapi sebenarnya pekerjaannya tidak ada.
b.      Pengangguran sukarela
Adalah pengangguran yang disebabkan para pekerja tidak mau menerima suatu pekerjaan dengan upah yang berlaku di pasar.
c.       Pengangguran bruto
Merupakan gabungan pengangguran terbuka dengan setengah pengangguran.

3.      Pengangguran terselubung
Adalah pekerja yang bekerja, tetapi pekerjaan tersebut pada dasarnya dapat dilakukan oleh pekerja yang lebih sedikit.
B.     Menurut Faktor-Faktor Penyebab
Berdasarkan penyebabnya pengangguran dapat dibedakan sebagai berikut.
1.      Pengangguran Formal atau Friksional
Apabila dalam suatu perekonomian terdapat pengangguran sebanyak dua atau tiga persen dari jumlah tenaga kerja, maka perekonomian itu sudah dipandang sebagai mencapai kesempatan kerja penuh. Pengangguran sebnyak dua atau tiga persen tersebut dinamakan pengangguran normal atau pengangguran friksional.


2.      Pengangguran Siklikal
Perekonomian tidak selalu berkembang dengan konsisten. Adakalanya permintaan agregat lebih tinggi dan mendorong pengusaha menaikkan produksi. Akibatnya, lebih banyak pekerja baru digunakan dan pengangguran berkurang. Akan tetapi, pada masa lainnya permintaan agregat menurun dengan banyaknya perusahaan-perusahaan mengurangi pekerja atau menutup perusahaannya dan pengangguran akan bertambah.
3.      Pengangguran Struktural
Tidak semua industri dan perusahaan dalam perekonomian akan terus berkembang maju, sebagiannya akan mengalami kemunduran. Kemunduran itu akan menyebabkan kegiatan produksi dalam industri tersebut menurun, dan sebagian pekerja terpaksa diberhentikan dan menjdi penganggur. Pengangguran jenis ini disebut sebagai pengangguran struktural.
4.      Pengangguran Teknologi
Pengangguran dapat pula ditimbulkan oleh adanya penggangtian tenaga manusia dengan mesin-mesin atau bahan kimia. Misalnya, telah mengurangi penggunaan tenaga kerja untuk membersihkan perkebunan, sawah, dan lahan pertanian lain. di pabrik-pabrik, robot telah mengantikan kerja manusia. Penggunaan mesin dan kemajuan teknologi lainnya dinamakan pengangguran teknologi.
C.    Dampak Pengangguran bagi Pembangunan Ekonomi
Tidak maksimalnya hasil yang bisa diwujudkan oleh perekonomian karena sebagian tenaga kerja tidak dapat bekerja atau tidak mempunyai pekerjaan sehingga tidak bisa melakukan produksi. Oleh karena itu, pemerintah perlu merumuskan kebijakan-kebijakan yang tepat untuk menutup atau meminimalisasi ruang terjadinya ekses-ekses negatif agar kriminalitas, premanisme, dan tindakan kekerasan tidak menjalar lebih lebar dikalangan masyarakat.
D.    Cara Mengatasi Pengangguran
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, pengangguran memberikan dampak yang tidak baik bagi perekonomian nasional sehingga harus diatasi. Untuk mengatasi pengangguran, cara utama adalah dengan menciptakan lapangan kerja. Dalam menciptakan lapangan kerja, Bank Dunia memberikan tiga cara penting.
a.       Menciptakan pertumbuhan yang tinggi melalui peningkatan iklim investasi.
b.      Meningkatkan fleksibilitas pasar tenaga kerja dan investasi para pekerja.
c.       Menciptakan pekerjaan secara langsung.

Senin, 14 Maret 2011

kebijakan perdagangan internasional

Kebijakan perdagangan internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Perdagangan internasional pada dasarnya masih diwaspadai oleh negara-negara di dunia ini mengingat dampaknya terhadap perekonomian nasional. Oleh kerena itu, ada kelompok yang setuju terhadap perdagangan internasional dan ada pula yang tidak setuju. Kelompok yang tidak setuju dengan perdagangan internasional memiliki beberapa alasan sebagai berikut :
a.       Perekonomian dalam negeri harus dilindungi dari persaingan dengan produk negara lain, teruutama negara-negara yang industrinya baru mulai tumbuh.
b.      Adanya perdagangan internasional yang mengarah ke liberalisasi pasar ( pasar bebas) sangat dikhawatirkan dampak sosial budayanya terhadap kehidupan sosial budaya suatu negara.
c.       Negara berkembang belum mampu bersaing dipasar internasional mengingat faktor-faktor produksi yang dimiliki masih sangat rendah dibandingkan negara maju sehingga dikhawatirkan terjadi penjajahan model baru, yaitu penjajahan disektor ekonomi.
Hasil kajian dari pendapat dua kelompok yang pro dan kontra terhadap perdagangan internasional tersebut, melahirkan peraturan-peraturan perdagangan internasional. Peraturan tersebut terwujud dalam kebijakan-kebijakan perdagangan internasional, berupa tarif, kuota, larangan ekspor, larangan impor, subsidi, premi, diskriminasi harga, dan dumping.
A.    Tarif atau Bea Masuk
 Tarif atau Bea Masuk adalah salah satu cara untuk melindungi produksi dalam negeri dari serbuan produk impor. Misalnya, indonesia mampu memproduksi ban mobil. Namun, biaya produksinya lebih tinggi dari produk impor sehingga harga produk tersebut kalah saing dengan produk impor. Kebijakan tarif terdiri 2 (dua), yaitu :
1.      Kebijakan Tarif Barrier
2.      Kebijakan Nontarif Barrier
Adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional.
3.      Campur Tangan Pemerintahan

B.     Kuota
Adalah suatu pembatasan barang yang dapat diimpor oleh suatu negara atau dari negara-negara tertentu dalam jangka waktu yang tertentu. Kuota terdiri dari :
1.      Absolut Quota
Mengizinkan pemasukan komoditas tertentu dalam jumlah yang ditetapkan selama jangka waktu tertentu.
2.      Tarif Rate Quota
Mengizinkan pemasukan barang dalam jumlah tertentu kesuatu negara dengan tarif yang diturunkan selama jangka waktu tertentu.

C.    Larangan Ekspor
Dalam perdagangan internasional, larangan ekspor tidak banyak diterapkan. Sebenarnya larangan ekspor ini lebih kepada kemauan pemerintah suatu negara untuk melarang sama sekali ekspor komoditas tertentu seperti rotan baku, kayu gergajian, dan minyak sawit.
D.    Larangan Impor
Larangan impor adalah kebijakan perdagangan internasional yang melarang secara mutlak impor komoditas tertentu. Misalnya, larangan impor karetr mentah atau larangan impor pakaian bekas.
E.     Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan bantuan kepada industri dalam negeri dalam bentuk modal. Kebijakan ini bertujuan menambah produksi dalam negeri, mempertahankan jumlah konsumsi didalam negeri, serta menjual produk dengan harga yang lebih murah dari pada produk impor.
F.     Premi
Adalah penambahan dana kepada produsen yang berhasil mencapai target produksi yang ditentukan oleh pemerintah.

G.    Diskriminasi Harga
Adalah penetapan harga jual yang berbeda pada dua pasar atau lebih yang berbeda terhadap barang yang sama.
H.    Dumping
Adalah suatu kebijakan diskriminasi harga secara internasional yang dilakukan dengan menjual suatu komoditas di luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan yang dibayar konsumen didalam negeri. Ada tiga tipe dumping, yaitu sebagai berikut :
a.       Persistent dumping.
b.      Predatory dumping.
c.       Sporadic dumping.

Minggu, 13 Maret 2011

pengalaman nyata

Kisah-kasih disekolah

Memang benar kata orang, SMA adalah masa sekolah yang sangat memberikan kesan yang mendalam. Disini aku ingin berbagi kisah sekolah SMA ku, aku bersekolah di SMA NEGERI 1 MUARADUA OKU SELATAN tepatnya salah satu kabupaten yang terletak di sumatera selatan. Walaupun aku bersekolah di sebuah kampung tapi kenangan itu tidak akan pudar sampai sekarang. Pengalaman yang berkesan di waktu SMA adalah kelas 3, tepatnya kelas XII.IPS.3 dan untuk pertama kalinya aku sekelas dengan sahabat-sahabatku namanya Ambar, Anita, dan Mia. Di balik kesenangan itu ada satu yang menganjal hatiku, ada anak-anak cowok yang satu kelas dengan ku adalah anak yang sangat dikenal nakal. Aku takut guru-guru yang mengajar kelasku akan membenci kelasku karena mereka. Anak yang terkenal nakal itu namanya Marcel Oganda, Hendriansyah, Olip Chandra, Eko Saputra, M.David, Raven Hartomi, Aji Sapari, dan Jonson. Tapi setelah aku mengenal mereka semua ternyata mereka orangnya asyik dan bisa di ajak kompromi biar guru yang mengajar kelas kami senang. Kenyataannya memang benar guru-guru yang mengajar senang sampai memuji anak-anak yang nakal itu dengan pujian yang baik-baik. Pada suatu hari sekolah kami mengadakan pemeriksaan kelas yang terbersih dan kelas terjorok. Kami tidak tau bahwa hari itu ada pemeriksaan, dengan keadaan kelas yang jorok kepala sekolah kami pun marah melihatnya. Tapi untungnya pada saat pemberian piala 7K kelas kami tidak dikatakan sebagai kelas terjorok tapi kelas lain. Kami pun bekerja sama untuk memberihkan kelas agar kami mendapatkan juara 7K, pada saat pemeriksaan lagi dan saat pengumuman kelas kami pun memenangkannnya walapun buka juara 1 tapi juara 2 kami tetap senang. Sehingga kepala sekolah pun tercengang melihat kelasku menang. Didalam kelas itu banyak pelajaran yang aku petik dari cerita teman-temanku yaitu kebersamaan dan arti sahabat yang sesungguhnya. Aku tak pernah menyangka ada satu guru yang pernah kami buat dia menanggis karena kelakuan kami yang kelewatan kepadanya. Aku dan teman-temanku sangat menyesal sudah membuat guru seni budaya itu menanggis. Maafkan kami ibu yang sudah membuat ibu nanggis.. tapi untungnya ibu itu memaafkan kelas kami. Hal yang sangat tidak akan aku lupakan adalah saat aku dan teman-temanku makan rujak dibelakang kelas saat belajar, pempek, dan makan durian didalam kelas. Itu lah semua kelakuan aku dan teman-temanku saat kelas XII yang sampai sekarang ingin aku lakukan lagi dengan teman-temanku. TERIMA KASIH untuk teman-teman ku XII.IPS.3 dan untuk guru-guru yang mengajarku waktu SMA. Aku tak akan melupakan kenangan yang telah kalian torehkan dan jasa-jasa kalian. Aku ingin suatu saat aku akan mengabdi disana. AMIENN!!!

SMA NEGERI 1 MUARADUA OKU SELATAN.. JJ
   
Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilaksanakan pemerintah dengan cara meningkatkan atau menurunkan pendapatan dalam bidang anggaran dan belanja negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian.
Menurut J.M. Keynes kebijakan fiskal sangat penting untuk mengatasi pengangguran yang relatif serius. Melalui kebijakan fiskal ini pengeluaran agregat dapat ditambah dan langkah ini akan menaikkan pendapatan nasional dan tingkat penggunaan tenaga kerja.
Fungsi utama dari kebijakan fiskal antara lain adalah :
1.      Fungsi alokasi adalah untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka.
2.      Fungsi distribusi adalah fungsi yang mempunyai tujuan agar pembagian pendapatan nasional dapat merata untuk semua kalangan.
3.      Fungsi stabilisasi adalah untuk terpeliharanya keseimbangan ekonomi terutama berupa kesempatan kerja yang tinggi,tingkat harga barang pokok relatif stabil, dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang memadai.
Berdasarkan penerapan kebijakan fiskal, maka dapat diketahui bahwa tujuan dari kebijakan fiskal adalah :
a.       Mencegah pengangguran dan meningkatkan kesempatan kerja.
b.      Untuk stabilitas harga.
c.       Untuk mengatur laju investasi.
d.      Untuk mendorong investasi sosial secara optimal.
e.       Untuk menanggulangi inflasi.
f.       Meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidakstabilan internasional.
g.      Untuk meningkatkan dan meredistribusikan pendapatan nasional.
Sedangkan pada penerapan kebijakan fiskal dapat dibagi menjadi 4 (empat) macam yaitu :
a.       Pembiayaan Fungsional. Beberapa hal yang penting dari macam kebijakan ini diantaranya adalah :
1.      Pajak dipakai untuk mengatur pengeluaran swasta bukan untuk penerimaaan pemerintah. Jadi apabila dalam perekonomian masih ada pengangguran maka pajak tidak diperlukan.
2.      Apabila terjadi inflasi yang berlebihan maka pemerintah melakukan pinjaman luar negeri untuk mendanai penarikan dana yang tersedia dalam masyarakat.
3.      Apabila pajak dan pinjaman dirasa tidak tepat maka pemerintah melakukan pinjaman dalam negeri dalam bentuk pencetakan uang.
b.      Pengelolaan Anggaran. Menurut kebijakan ini terpenting adalah :
1.      Terdapat hubungan langsung antara belanja pemerintah dengan penerimaan pajak dengan penyesuaian anggaran untuk memperkecil ketidakstabilan ekonomi.
2.      Dalam masa depresi dimana banyak pengangguran maka belanja pemerintah adalah merupakan satu-satunya jalan terbaik untuk mengatasinya.
c.       Stabilitas Anggaran Otomatis. Dalam kebijakan ini diterapkan adalah :
1.      Dalam periode kesempatan kerja penuh pajak akan diusahakan surplus.
2.      Apabila dalam perkonomian terjadi kemunduran ekonomi maka program pajak tidak diubah, akan tetapi konsekwensinya penerimaan pajak menurun, dan pengeluaran pemerintah semakin besar.
d.      Anggaran Belanja Seimbang. Dalam kebijakan ini yang dilakukan oleh pemerintah adalah:
1.      Menerapkan anggaran belanja defisit pada masa krisis ekonomi.
2.      Menerapkan anggaran surplus pada masa inflasi.