Minggu, 20 Maret 2011

Kebijakan Moneter

Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Kebijakan moneter berfungsi untuk :
a.       Mendapatkan dan mengambil manfaat dari struktur tingkat suku bunga yang paling sesuai.
b.      Meraih perimbangan yang tepat antara permintaan dan penawaran.
c.       Menyediakan fasilitas kredit yang tepat bagi perekonomian dan menghentikan perkembangan yang tidak semestinya, serta mengarahkan kredit kepada yang layak menerimanya misalnya UKM.
d.      Pendirian, pelaksanaan dan perluasan lembaga keuangan.
e.       Manajemen hutang.
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :
A.    Operasi Pasar Terbuka
Operasi pasar terbuka ini adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah. Jika ingin bertambah jumlah uang beredar yang berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat.
B.     Fasilitas Diskonto
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank central pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam uang ke bank central, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
C.    Rasio Cadangan Wajib
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankkan yang harus disimpan oleh pemerintahan. Untuk menambah jumlah uang maka pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan uang yang beredar maka pemerintah harus menaikkan rasio.
D.    Himbauan Moral
Himbauan moral adalah kebijakan moneter yang mengatur jumlah uang yang beredar dengan memberikan imbauan kepada pelaku ekonomi.
Kritik atas kebijakan moneter yang berasal dari keynesian yang menyatakan bahwa kebijakan moneter tidak berhasil mengatasi masalah ekonomi seperti inflasi dan pengangguran, telah diidentifikasi penyebab yaitu adanya tenggang waktu pelaksanaan dan terlalu lamanya keberhasilan kebijakan itu semenjak implementasinya. Adapun penyebab dari tenggang waktu adalah :
1.      Operasi pasar terbuka akan mempengaruhi cadangan bank umum. Kebijakan membeli surat berharga atau menjualnya dari kepada bank central membutuhkan waktu yang lama untuk menyumbangkan hasil yang diharapkan dari kebijakan itu.
2.      Penyusunan hingga persetujuan rencana investasi membutuhkan waktu yang lama dari semenjak suku bunga turun atau pada saat suku bunga naik.
3.      Multiplier kenaikan atau penurunan investasi membutuhkan waktu yang lama untuk menaikkan atau menurunkan tingkat pendapatan nasional.
  

0 komentar:

Posting Komentar